Selasa, 05 Oktober 2010

Jilbab Mengubah Jalan Hidupku

Dulu, waktu aku masih mengenakan seragam putih biru, tingkah laku ku sangat tidak karuan. Tiga tahun aku duduk di bangku SMP, tidak pernah aku serius untuk bersekolah. Waktu ku hanya habis untuk bermain dan bermain. Aku pun jauh dari agama. Hampir setiap hari shalat lima waktu ku tak pernah sempurna. Membuka al-Qur’an pun aku tidak pernah. Mata hatiku sudah di butakan oleh dunia. Sampai suatu ketika, aku dilanda musibah. Daerah dimana aku bertempat tinggal terjadi kebakaran yang cukup hebat. Kejadian itu membuka sedikit mata hatiku untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah SWT. Tetapi saat itu imanku masih labil, aku pun kembali menjadi gadis yang bisa dikatakan lebih dari nakal.

Dua minggu menjelang Ujian Nasional, terlintas di benakku sebuah pertanyaan,”dapatkah aku lulus dengan tingkah laku seperti ini ?.” pertanyaan yang cukup menguras otakku. Akhirnya aku sadar aku tidak akan bisa lulus tanpa sebuah perjuangan. Detik – detik menjelang ujian, aku rajin belajar dan shalat lima waktu serta puasa senin kamis tidak pernah terlewatkan. Dan akhirnya aku pun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Perjalanan hidupku belum berakhir, aku melanjutkan ke jenjang SMA.
Masa SMA adalah masa pencarian jati diri. Banyak kenakalan – kenakalan yang dilakukan pada masa itu. Hubungan pertemanan dan lingkungan sangat berpengaruh dalam penemuan jati diri. Kenakalan ku memuncak ketika aku duduk dikelas 12. Perbuatanku sungguh di luar dugaan. Sifat ku berubah 180 derajat dalam sekejap. Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Sehingga aku larut dalam kesepian hati atau hidup dengan keputusasaan. Dan sampai akhirnya aku menemukan sebuah pencerahan yang bisa dikatakan sebagai hidayah.

Setelah aku lulus SMA, aku memutuskan berhijab atau berjilbab guna menutup auratku. Semenjak itu aku merasakan perubahan yang cukup drastis dalam hidupku. Aku sudah bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah, pemikiranku sudah semakin dewasa, sehingga aku bisa mengontrol diri. Aku berusaha sekeras mungkin untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, shalat lima waktuku kini sudah semakin sempurna. Aku tidak pernah merasa kesepian lagi, karena aku yakin Allah yang selalu setia menemaniku dimana pun dan sampai kapan pun. Melalui jilbablah aku diberikan hidayah. Semoga kita semua selalu diberikan hidayah oleh Allah SWT. 

Itulah sepenggal kisah muslimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar