Terkadang
tidak semua manusia dilahirkan dengan tubuh yang sempurna. Ada beberapa dari
mereka yang dilahirkan dengan bentuk tubuh yang kurang sempurna. Namun,
diantara mereka ada yang bisa menerima adapun yang tidak bisa menerima keadaan tersebut.
Cacat fisik tidak hanya karena faktor genetik saja, adapun disebabkan oleh
faktor eksternal seperti akibat kecelakaan yang membuat bagian tubuh harus
diamputasi.
Beberapa
dari mereka yang mengalami cacat fisik ada yang beranggapan bahwa ini adalah
sebuah cobaan. Cobaan yang dapat membangun motivasi mereka untuk menjadi lebih
baik. Misalnya seorang atlet pelari atau perenang yang hanya memiliki sebuah
kaki atau sebuah tangan, mereka dapat terus berusaha dalam profesinya sebagai
atlet. Mereka mengikuti olimpiade lari atau renang yang khusus di adakan untuk
penyandang cacat fisik. Tetapi ada pula dari mereka yang tidak bisa menerima
keadaan fisiknya. Misalnya seseorang yang tidak memiliki kaki atau tangan,
memilih untuk menjadi pengemis atau meminta belas kasihan kepada orang lain.
Berdasarkan
uraian contoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa “SEMUA PASTI BISA”. Maksudnya
adalah apabila dalam diri kita ada kemauan untuk maju dan berhasil dalam meraih
apa yang kita cita-citakan, itu tidak akan mustahil untuk kita meraihnya.
Sebaliknya jika tidak ada kemauan dalam diri kita untuk maju dan berhasil, itu
pun tidak akan mustahil kita tidak bisa meraihnya.
Ada
sebuah film yang memperlihatkan tentang betapa besar semangat para penyandang
cacat fisik yang mengikuti lomba olimpiade olahraga. Mereka berjuang untuk
meraih apa yang mereka inginkan. Dari situ kita dapat mengambil pelajaran yang
berharga untuk hidup kita, bahwa mereka yang hidup dengan ketidaksempurnaan
dalam fisiknya tetap dapat berlatih dan berjuang layaknya seperti manusia
normal lainnya. Lalu bagaimana dengan kita yang diberikan bentuk fisik dengan
sempurna? Pasti akan lebih berhasil jika ada kemauan yang besar dalam hatinya.