Senin, 20 Desember 2010

Kebiasaan Malas

Berdasarkan artikel yang saya baca ada beberapa ulasan mengenai kebiasan malas.

Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena ketakutan menghadapi konsekuensi masa depan.

Beberapa tips untuk mengatasi rasa malas:

1.    1.   Ganti “kapan selesainya” dengan “saya mulai sekarang” katakan setiap kali bekerja, cara pandang ini akan menghindarkan kita dari perasaan terbebani, stres, dan tertekan.

2.    2. Ganti “saya harus” dengan “saya ingin”, cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa kita tidak harus melakukan pekerjaan yang kita tidak mau.

Kita bukan manusia sempurna, berpikir bahwa harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa kita dalam kondisi mental tertekan, mengakibatkan kita mungkin akan malas memulainya.

Kita harus bisa menerima bahwa kita pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan dengan sempurna akan membuat kita memandang pekerjaan tersebut hal yang besar dan rumit.

Penyakit Dalih (excuisitis)


“99% kegagalan datang dari orang yang punya kebiasan suka membuat alasan,” menurut George Washington Carver.

Daripada mencari jalan keluar, mereka memilih untuk membuat 1001 dalih mengenai kegagalan mereka, alhasil kesempatan belajar mereka terlewatkan begitu
saja.

Dalam buku Magic of Thinking Big, David J. Schwartz menjelaskan mengenai penyakit pikiran yang mematikan alias penyakit dalih (excuisitis). Orang-orang gagal senantiasa berdalih mengenai kegagalan mereka dalam 4 bentuk, yaitu:

1.     1.  Dalih Kesehatan
Contoh: “kondisi fisik saya tidak sempurna”
Penerapan: Presiden Amerika ke-32 Franklin Delano Roosevelt menderita polio, Shakespeare lumpuh, Beethoven tuli, Napoleon Bonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek.

2.      2. Dalih Inteligensi
Contoh: “saya kan bukan rangking teratas”

3.      3. Dalih Usia
Contoh: “saya masih terlalu muda”

4.     4.  Dalih Nasib
Contoh: “aduh nasib saya memang selalu jelek”

Nasihat Theodore Roosevelt, “lakukan apa yang anda bisa, dengan apa yang anda miliki”.

Berdasarkan ringkasan artikel diatas yang saya baca dari internet, saya mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita dapat senilai dengan apa yang kita usahakan dalam meraihnya. Gunakan segala kemampuan yang kita miliki untuk meraih apa yang kita cita-citakan. Jangan pernah menyerah sebelum melakukan sesuatu.

Sesungguhnya kegagalan terjadi ketika kita berhenti berusaha. Berjuanglah untuk menggapai sesuatu yang kita impikan. Jangan pernah takut untuk memulai, banyak jalan menuju kesuksesan.

Orang yang berhasil bukan berarti tidak pernah gagal dalam hidupnya. Justru mereka dapat sukses karena terus belajar dari kegagalan-kegagalan yang sebelumnya mereka alami. Setiap orang bisa sukses apabila ada kemauan dari diri mereka masing-masing.

Jangan pernah berpikir bahwa kesuksesan adalah suatu kebetulan semata. Sesungguhnya kesuksesan adalah suatu keberhasilan dari apa yang mereka usahakan dengan giat, tekun, ulet serta sabar dan selalu tabah.

Tanamkan selalu dalam diri kita bahwa kesuksesan selalu berpihak pada kita semua.